Tentang Kita

08.12





Bismillah ...

Matahari masih setia hadir memberikan senyum terbaik. kehadirannya memberikan kesempatan untuk bintang beristirahat setelah terjaga sepanjang malam. Mereka tetap bersama. saling menguatkan dalam memberikan manfaat. Bekerjasama dalam kebaikan. Bersama-sama tawadhu’ dalam menjalankan perintah Tuhannya.

Teman bukan sekedar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Seorang teman mestinya bisa membantu dalam melakukan amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga.

Betapa bahagiannya diri ini, Allah kuatkan untuk memperbaiki diri, Allah mudahkan dalam memahami hidayah, Allah berikan sahabat-sahabat yang saling menguatkan untuk istiqomah.

Siapa yang memperhatikan kepentingan saudaranya,
Allah akan memperhatikan kepentingannya
(HR. Bukhari)

Tidak sempurna keimanan seseorang dari kalian, sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Bertemu dengan sahabat bukan keinginanku, mungkin juga bukan keinginan kalian. Bertemu dengan sosok sepertiku bsa jadi menjadi hal yang membosankan. Menyebalkan. Namun tak nampak sedikitpun hal itu terjadi.

Kami disatukan oleh impian yang sama, diperjalanan dengan langkah tak beda, digandengkan dengan cita-cita tak ternilai, diikat dengan harga yang tak terbeli. Kita dijatuhkan dalam ruang hati penuh cinta.

Melakukan semuanya sendiri mungkin lebih mudah. Tanpa ikut campur kepentingan orang lain termasuk sahabat. Berteman memang tak mudah. Namun disana kita dapat belajar bagaimana memahami orang lain. Ada pengorbanan disana.

Meskipun pada akhirnya sahabat satu persatu akan pergi. Entah untuk cita-cita, cerita cinta, ataupun kemajuan diri. Tapi satu hal yang pasti. Sejauh apapun kalian pergi. kalian tetap harta terbaik yang selalu dihati. Dan tetap ku nantikan hingga pulang kembali.

Merindui kalian salah satu rutinitasku. Sesekali menengok saat dimana subuh memaksaku untuk melihat menatap muka jelek kalian hingga sebelum mengakhiri hariku pun aku dipaksa untuk menyaksikan kekonyolan demi kekonyolan kalian.

Terimaksih sahabat.

Kalian mengajarkan ku bagaimana sakitnya merindu. Memperkenalkanku betapa beratnya menjalani segalanya tanpa kalian. Hanya ada harapan dan doa.

Semoga masih ada kesempatan untuk bertemu. Meski suasana tak seperti dulu. Namun kasih kita tetap sama. Cinta kita tetap disini. Baik-baik hingga nanti kita bertemu.


Jika tanganmu tak cukup panjang untuk membantu sahabatmu.

Maka panjangkanlah doa-doa kepada Rabbmu untuk kebaikan dan keberkahan hidupnya.

You Might Also Like

17 komentar

  1. Sahabat..selalu ada hal hal Manis yg dirindu

    BalasHapus
  2. Rasanya aku tahu, mba Mifta yang pakai kacamata hehe

    BalasHapus
  3. Sahabat ku kmn ? Ahh... Mereka sudah merajut cerita cinta nya masing2...

    Hhaaa... Curcol...

    BalasHapus
  4. Siapa yang memperhatikan kepentingan saudaranya,
    Allah akan memperhatikan kepentingannya
    (aku selalu lupa soal ini, ini seperti lakukan apa yang ingin orang lain lakukan padamu)heheh sayang aku ga punya sahabat

    BalasHapus
  5. Amikkk aq sampe nangis baca ini �� miss banget amikkk ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nulisnya juga smbil drama drama gitu wiik 😢😢 cepet pulang sehat sehat disana yaa sayang 😘

      Hapus
  6. Bener, mb mifta yg pake kaca mata? aku jadi rindu sahabat sahabatku

    BalasHapus
  7. Bener, mb mifta yg pake kaca mata? aku jadi rindu sahabat sahabatku

    BalasHapus
  8. Wah ... tulisan mbk Mifta selalu bikin tergetar membacanya.
    Rapi dan penuh pesan religi.

    BalasHapus
  9. Nice writing...
    Sarat Nasehat penyejuk jiwa ...
    Mksih.

    BalasHapus