The Key of Future Goals
07.54
Bismillah ..
Hujan turun mengguyur
kota pagi ini. Kata bang Tere, hujan itu romantis. Selalu kembali meskipun
berkali-kali jatuh. Iya benar, hujan itu romantis. Setiap tetesnya mampu kita
nikmati kelembutannya. Mengadirkan kenyamanan yang luar biasa. Mendamaikan hati.
Menyatukan sanubari dan nurani. Dan lagi, hujan selalu saja membuatku semakin
jatuh cinta denganNya.
Namun sayang, dihari
yang kian bertambah, jatuh cinta kepadaNya masih saja hanya sebatas ikrar.
Menjadi munafik masih dalam diri ini. Berkali-kali berucap cinta namun masih
saja menyakiti dengan dosa-dosa yang semakin hari justru nampak semakin syahdu.
Tolok ukur kebahagian
yang masih saja dunia sebagai ukuran. Memperjuangkan mimpi sekuat tenaga hingga
sedikit demi sedikit tak terasa mulai berkurang waktu duduk bercerita
kepadaNya. Seolah lupa siapa yang mempunyai mimpi itu, mimpi yang mati-matian
kita usahakan.
Mencoba menghitung
mundur dalam gelap. Siapa kita ? apa yang telah Dia berikan kepada kita ? apa
yang telah kita lakukan untuk sedikit saja menghargai kasih sayangNya.
Berusaha sudah mejadi
kewajiban bagi kita untuk meraih mimpi. Namun jangan sampai kita lupa bahwa
berdoa dan terus meminta pun adalah upaya kita untuk berusaha.
Sebelum usaha kita
menjadi mati-matian hingga berakhir berantakan. Cobalah untuk menjadikan doa
sebagai usaha yang utama.
Mengingat siapa kita. Kita
hanyalah debu, Allah bisa saja tak peduli dengan kita. Karena hakikat debu
adalah kotor. Kecil. Tak berguna.
Nasehat diri, muhasabah
qalbu bagi hamba yang berlumur dosa sepertiku mesti dilakukan setiap hari
setiap saat. Diri yang hina ini sangat dekat dengan kesombongan, bahkan kepada
Tuhannya.
Meminta ijin kepadaNya
untuk mencapai cita-cita semoga menjadi gerbang dalam mengejar. Semoga tidak
menjadi sombong segala kemudahan yang ada, hingga kita lupa meminta ijin dan
sekedar bercerita kepadaNya.
Allah
tidak menjanjikan kemudahan, namun Ia berjanji untuk selalu ada
Menjanjikan
kemudahan setelah jatuh bangun bersama kesulitan
Bismillah.
Keep Spirit. Keep Istiqomah.
Lillahita’ala
10 komentar
kangen tulisan mbak miftah..kaya nasehat...
BalasHapuskangen tulisan mbak miftah..kaya nasehat...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMasih kalah sama tulisan Mbk Lisa hmmm 😍
HapusAkhirnya Mba mifta back. keceeeh deh
BalasHapusHihihi lagi sok sibuk a' 😆
HapusBagus mbak.. Ketagihan..
BalasHapusMakasii kak ci 😊
Hapusinspiring bgt mba :)
BalasHapusMakasii mas
Hapus