Muhasabah Hati
06.53
Bismillah ..
Salah satu nikmat dunia dari
Allah ialah masih dapat bernafas dan menghirup udara pagi. Kemudian setiap
helaan nafas penuh dengan dzikir, doa, dan sholawat. Jika mata ini tak pernah
basah karena takut kepada Allah, adakah kita terlalu percaya diri ? hingga
yakin bahwasannya diri ini akan berakhir di surgaNya ?
Ketika kita berada dalam posisi
baik-baik saja, sadar atau tidak ibadah kita juga terasa biasa-biasa saja. Menjalankan
kewajiaban tepat waktu, membaca ayat-ayat suci, banyak sholawat, dan melaksanakan
sunnah-sunnahNya. Namun semua itu hanya berlalu dan tidak membekas dihati.
Sesungguhnya
ini adalah zona yang justru mengerikan. Patut untuk diwaspadai.
Terlalu MURAH jika berdo’a hanya
perkara harta dan tahta. Mintalah sesuatu yang lebih mahal harganya yang lebih
baik dari dunia dan seisinya, yaitu Hidayah.
Hidayah bukan saja tentang
taubatnya seorang penjudi, insyafnya seorang pembunuh. Namun tentang hati. Bagaimana
hati kita ketika asmaNya terdengar. Sebesar apa namaNya terpahat didalam ruang
bernama Qolbu.
Memelihara hati agar tetap
istiqomah di jalanNya adalah sebuah pekerjaan yang sangat berat. Bagai memikul
beban yang sangat berat tidak hanya diatas punggung, namun juga menimpa dalam
dada. Sesak rasanya.
Berkali-kali jatuh dalam jurang
yang sama. Berkali-kali tersungkur dalam kenistaan. Mencoba bangkit, kemudian
terjatuh lagi. Sudah berdiri, namun terpuruk lagi. Sungguh diri ini sangat
dekat dengan api neraka. Lalu apa yang seharusnya kita lakukan ?
"Faidza ‘azamta, Fatawakkal ‘alallah"
Apabila kamu sudah membulatkan tekad
berserah dirilah kepada Allah
QS.
Ali-Imron : 159
Datanglah kepada Allah. bawa
segala lumpur noda dan dosa dihadapanNya. Kemudian menyerahkan diri ini
sepenuhnya kepada Allah. Tidak ada penghinaan kepada siapapun. Karena siapapun
manusia selama berada didunia akan melakukan kesalahan. Kecuali Rosulullah sang
kekasih hati. Dan kita bukan Nabi, yang tak pernah melakukan kesalahan.
Yang terpenting adalah panjatkan
bait-bait doa. Bicaralah kepadanya “Ya Allah aku salah”. Lalu setiap hari kita
mampu memohon kepadaNya. Maka Allah akan mengembalikan dan menjunjung kita
kepada tempat mulia. Tempat dimana banyak kebaikan hadir untuk diri kita.
Dan yang menjadi masalah adalah kesombongan.
Jika saat ini kita belum berhijab kemudian mengatakan “yang penting hatinya”. Jika
kita telah berhijab dan terlihat menunaikan wajib dan sunahNya, dan terbesit
dalam hati “aku lebih baik dari dia”. Ini dunia iblis.
Ketika kita berada dalam kubang
kehinaan, dan terasa berat dalam melangkah untuk lebih baik. Sungguh kekuatan
iblis lebih kuat dari diri kita. Kita tidak mempunyai kekuatan lebih. Kita tidak
mempunyai apapun untuk melawan iblis. kecuali iman dan doa.
Adukan kepada Allah. jangan
banyak berhujjah. Jika kita berada dalam pekerjaan yang haram, atau pergaulan
yang tidak diridhoi Allah. Berdoalah kepadaNya. Karena hanya Allah yang mampu
mengangkat kita dari lubang kehinaan.
Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Mudah bagi Nya untuk mengangkat kita dari lubang kehinaan. Mengubah dari
kenistaan kepada keberkahan. Adukan dan mintalah untuk dijauhkan dari
lubang-lubang nista.
Allah membuka pintu kepada
siapapun yang mengaku. Tanamkan makna kesadaran dalam diri kita. Berharaplah kepada
Allah, agar Allah membimbing kita dalam pintu kebaikan.
5 komentar
Selalu penuh inspirasi tulisannya kak Miftah. semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa bersyukur
BalasHapusAamiin ya Allah,makasi mas gilang 😊😊
HapusSungguh diri ini sangat dekat dengan api neraka.
BalasHapusNgeri sebenarnya. :'(
Terima kasih telah mengingatkan, Mbak.
Yuk memperbaiki diri 😢
HapusSungguh diri ini sangat dekat dengan api neraka.
BalasHapusNgeri sebenarnya. :'(
Terima kasih telah mengingatkan, Mbak.