Muhasabah Diri
07.27
Bismillah ...
Alhamdulillah ya Allah. selalu girang setiap kali ketemu hari kamis. Yaa. Selain memulai aktivitas di perantauan, kamis malam salah satu moment yang sangat mustajab untuk berlama-lama diatas sajadah. Dan berada di sepetak ruang, sunyi, dilengkapi dengan suara jarum jam yang seolah tak kenal lelah untuk berdetak. Masya Allah, Fabi ayyi Ala I Rabbikuma Tukazziban.
Seperti tak rela jika shubuh berkumandang mengakhiri kemesraan ini. Jangan cabut nikmat suasana batin yang seperti ini ya Allah . Semoga sahabat pembaca juga merasakannya. Aamiin ...
Kira-kira 3 hari yang lalu, saya mendapatkan japri dari seseorang, begini
“kak, di post dong tentang pernikahan. Kali aja bisa memotivasi jones-jones kedjeh”
Konon katanya (jadul banget bahasanya) jones itu jomblo ngenes dan kedjeh itu berawal dari KC singkatan dari Keren Cekali. Kalau digabungin jones kedjeh itu berarti jomblo ngenes tapi keren sekali. Bener begitu ? ah entahlah saya juga nggak begitu tau tentang itu. Bahasa anak gaul katanya. Hehhe..
Hmmm karena penulis belum menikah niiih (promo), mungkin kita awali bahasan ini mulai dari sebuah perkenalan. Semoga kedepan saya bisa belajar lebih lanjut. Terlebih langsung praktek aja deh ya Allah biar nggak kelamaan (ngarep banget). Harapannya nanti ilmunya bisa dibagikan ke temen-temen. Oke. Kita sepakat yaa.
Usia dua puluhan memang rawan. Rawan ditanyain ‘mana calonnya’ atau ‘kapan nikah’ dan tidak hanya itu. dalam diri kita sendiri pun sesekali membayangkan acara-acara sakral. Kemudian mulai berandai-andai. (kalau ini curcol. Maaf)
Sebagian dari kita mungkin berpendapat bahwa salah satu hal terpenting dari sebuah ikatan adalah perkenalan. Banyak orang menggembor-gemborkan perkenalan adalah sebagai wujud dari ikhtiar dalam mencari teman hidup. Mungkin saya juga berpendapat sama. Jika kita tidak mengenal bagaimana kita tau sejauh mana kecocokan kita.
Hadist yang diriwatkan oleh beberapa perawi hadis yang masyhurdi antaranya adalah Imam Bukhori,
Diceritakan Yahya dari ‘abdulloh berkata bercerita kepadaku Sa’id Ibn Abi Sa’id dari Abi Hurairah ra bahwasanya Nabi saw bersabda wanita dinikahi karena empat perkara. Pertama hartanya, kedua kedudukan statusnya, ketiga karena kecantikannya dan keempat karena agamanya. Maka carilah wanita yang beragama (islam) engkau akan beruntung.
Hal terpenting dari sebuah perkanalan adalah mengetahui bagaimana seorang wanita menjaga Agamanya. Karena sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah.
Perkenalan yang betahun-tahun dilakukan. Hingga kita memahami betul bagaimana caranya berbicara, bagaimana ia bekerja, makanan kesukaan, parfum yang biasa dipakai, bagaimana jika dia marah, kita benar-benar paham mengenai kehidupannya. Semua itu tidak ada artinya, jika diantara keduanya tidak ada rasa saling menerima.
Seperti pendapat Salim A Fillah dalam bukunya, bahwa pernikahan adalah proses saling mengenal tanpa akhir. Dalam saling mengenal ini tentunya dalam konteks pernikahan. Sudah tidak ada lagi yang bisa ditutup-tutupi. Bayangkan saja, orang pertama yang kita lihat ketika kita bangun dan orang terakhir yang kita temui ketika beranjak tidur yaa pasangan kita.
Naah disini pentingnya ada rasa menerima. Bagaimana kita dapat menerima bahkan mencintai kekurangan pasangan. Menyadari bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna.
Dari sebuah penerimaan yang tulus, akan menghadirkan rasa nyaman. Nyaman ketika kita marah, nyaman ketika kita sedang dirundung masalah, nyaman ketika berada dirumah.
Tugas kita saat ini (bagi yang belum menikah) adalah untuk memantaskan diri. Kemudian membangun sebuh rasa untuk menerima. Menyisikan sebagian hati agar tidak kecewa. Karena perkenalan yang dirundung kekecewaan, bertahan hingga berpuluh-puluh tahun lamanya pun tidak akan menghadirkan kebahagiaan.
Hingga siapapun yang akan menjadi teman hidup kita dlam membina rumah tangga, sudah dalam masa perkenalan ataupun bermodal sebuah nama, dia akan merasa bahagia dengan sebuah penerimaan. Dia akan merasa beruntung ketika mendapati kita dalam rasa menerima ketidaksempurnaannya.
Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik,
dan laki-laki yang tidak baik adalah
untuk wanita yang tidak baik pula
Wanita yang baik untuk lelaki yang baik
dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik
Qs. An Nur:26)
Allah selalu mempunyai cara untuk mempertemukan pasangan hidup. Dan Allah akan memisahkan yang tidak berjodoh dengan cara yang baik. Jangan khawatir. Semua akan baik-baik saja selama kita hanya bergantung kepada Nya. Jangan lelah untuk terus memperbaiki diri. Berdoalah sampaikan apa yang menjadi keinginan kita.
Bicara jodoh bukan hal yang main-main. Perlu keseriusan kita dalam bermunajat maupun berikhtiar. Wujudkan kesungguhan kita dalam mencari pasangan hidup dengan lebih mendekat kepada Nya. Mintalah disepertiga malam Nya. Allah akan memudahkan dan mempertemuan setelah keduanya siap dan pantas untuk dipertemukan.
17 komentar
Muhasabah juga untuk diriku. Trimakasih akak
BalasHapusSelamat bermuhasabah akaakk 😍
HapusSetujuu....
BalasHapusMakasii mbk Raida :)
HapusBerasa ingin jadi calonnya hihi
BalasHapusHahaha mas gilang gagal fokus 😂😂
HapusHahaha mas gilang gagal fokus 😂😂
HapusAyo Gilang..bisa ITU..
HapusHahahaha bunda wiwid ah 😂😂
HapusYang nulis promo, yang baca menyambut. Jadi lah. :D:D:D
HapusApaan siih akaakk 😂😂
HapusAlhamdulillah makasih mbak semoga bermanfaat. Saat ini memang aku lagi memantaskan diri agar kelak bisa jdi istri yg baik.
BalasHapusAamiin ya Allah...
HapusSemangat mbk semoga istiqomah 😇😇
mbaaaakkkk have i told you?? aku sukaaa sekali cara menulismu..lope lope pokoknya..
BalasHapusDaleeem km ngmg apa to mbk 😂😂😜 hehhe gimana gimana semoga bacanya enjoy 😘
Hapuswah mbak miftah.. aku kadang2 jadi baper kalo udah bahas beginian.. huhuuhu xD
BalasHapusmari memantaskan diri :')
Hehhe sama mbk 😂😂😂 menghayati banget ini lhoo nulisnya hehhe...
HapusYuk yuk yuk semoga istiqomah mbk 😘