sebuah rasa, kehilangan

07.12



Bismillah ...

Pagi selalu memberikan harapan bagi siapa saja. Bahkan bagi setiap insan yang seolah berdiri di atas puing puing yang hampir saja rapuh.

Kehilangan memang suatu hal yang tak pernah kita nantikan. Bukan juga suatu hal yang tidak mungkin terjadi. Didunia ini hukum meninggalkan dan ditinggalkan akan selalu ada. Selama kita masih dapat berdiri dan bernafas, hal itu pasti terjadi.

Tentang kehilangan, ada rasa yang berat dalam sebuah kata kehilangan. saya tak pernah mengerti dengan teriakan teriakan kehilangan. Erangan siapapun yang merasa terpukul karena sebuah kata itu. Yang saya tau kehilangan memang hal yang sangat menyakitkan.

Namun bagi siapa saja yang memahami hakikat siapa diri ini tak akan pernah tenggelam dalam jurang kehilangan yang sangat dalam. Segala sesuatu yang kita miliki bukankah bukan milik kita ? terkadang kita lupa. Bahwa diri kita saja bukan milik kita. Semua yang kita miliki dulu, saat ini, atau nanti. Hanyalah titipan.

Seperti halnya tukang parkir.
Mereka mempunyai jiwa yang besar. Mobil mereka banyak. Sepeda motor mulai dari keluaran 90.an hingga keluaran terbaru. Setia dalam penjagaannya. Ditutuplah demi tidak terpapar matahari. Diusaplah jika terkena hujan.

Namun apakah mereka merengek menangis meronta ketika sang pemilik membawanya pergi ? Tidak. Karna mereka menyadari semuanya hanyalah titipan.

Begitu pula dengan apa yang ada dalam diri kita. Terlarut dalam segala keindahan yang dititipkan sehingga kita merasa memiliki.

Kita lupa, Allah tidak akan sedikitpun menyakiti hamba-hamba Nya. Ketika kita menangispun sebenarnya Allah tidak suka. Karna Allah tidak ingin melihat hambanya merana, seolah-olah dia sendirian. Kita lupa bahwa Allah selalu bersama kita.

Bukankah Allah tidak akan mengambil sesuatu kecuali digantikan dengan yang lebih baik. Kehilangan mempunyai arti mendalam antara diri kita dengan Tuhan. Disaat kita merasa kehilangan, disaat itu pula kebaikan sebenarnya menghampiri kita. Rahmat Allah sedang bersama kita

Di PHK, banngkrut, kehilangan sesuatu yang berharga, putus cinta, patah hati, kehilangan orang-orang yang kita cintai, seseorang yang kita cintai meninggal dunia, misalnya.

Berat memang. Namun jangan berpura-pura lupa. Bahwa daun yang jatuh dari rantingnya pun sudah di atur oleh Allah. Bahagialah kita mempunyai Dia, Allah Azza Wa Jalla. Karna Dia lah yang memiliki langin, bumi dan seisinya.

Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi,
 dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan  

QS. 'Ali `Imran [3] : 109

Bagaimana bisa kita takut kehilangan dunia ? sedangkan kita memiliki Sang Maha Pemilik langit bumi dan seisinya.

Allah bisa saja memberikan apa yang kita inginkan. Saat ini juga. Detik ini juga. Dengan Kun Fayakun, Jadilah, maka jadilah ia ! namun Allah mempunyai rencana atas diri kita. Segala rasa kehilangan yang sungguh berat. Yakinlah Allah sudah merencanakan dan akan menggantikan segala rasa itu.

Wahai orang-orang yang berIman 
jadikan lah sabar dan sholat sebagai penolong mu

QS. AL-Baqarah [2] : 153

Jika kita berada dalam keadaan iman yang kuat. Yakin atas segala rencana yang Ia berikan. Seberat apapun sebuah rasa kehilangan, Allah tak pernah membiarkan kita sendiri. Berdirilah. Bangkitlah. Raih dunia bersama Sang Pemilik Dunia.



Dan bersabarlah 
dalam menunggu ketetapan Tuhanmu,
maka sesungguhnya kamu berada dalam 
penglihatan Kami 

(52:48)

You Might Also Like

6 komentar