Cerita Cinta
15.51
Bismillah ..
Konon, laki-laki bisa saja tampil
mencintai seseorang, meskipun sebenarnya tidak. Dan perempuan bisa tampil tidak
mencintai seseorang padahal ia sangat mencintainya. Katanya siih begitu hehhe
..
Tapi tidak dengan Ali, ia justru
bertahan dalam kebungkaman mencintai Fatimah. Dan Fatimah pun berhasil
mengelola rasa hingga Ali tak pernah tahu Fatimah menyimpan rasa sejak ia
menyimpan rasa.
Kisah malam pertama kedua insan
mulia ini sungguh haru. Mencoba saling membahagiakan dengan caranya masing-masing.
Termasuk Fatimah, sengaja
mengungkapkan rasa dengan penh teka-teki. Hingga Ali benar-benar merasa
bersalah kepadanya.
Air mata Fatimah mengalir semakin
deras, ketika mendengar pernyataan Ali. Rasa kagum yang sangat luar biasa
kepada kekasih halalnya.
Dengan kerendahan hatinya memberikan
kesempatan kepada Fatimah, untuk memilih. Tetap bertahan dengan Ali dengan
segala keterbatasan duniawi yang ada. Atau berjalan mundur mendatangi sosok
laki-laki yang pernah menjatuhkan hati Fatimah.
Fatimah tak kuat membendung rasa bahagianya
dan Fatimah justru memeluk Ali dengan sangat erat. Lalu Fatimah pun berkata
dengan tersedu-sedu,
“Wahai Ali, demi Allah aku sangat
mencintaimu, sungguh aku sangat mencintaimu karena Allah."
Berkali-kali Fatimah mengulang kata-katanya.sedikit merenggangkan tubuhnya, menatap cahaya yang terpancar dari kedua mata suami tercintanya, dan menggenggam tangannya, kemudian mulai berkata dengan terbata,
Berkali-kali Fatimah mengulang kata-katanya.sedikit merenggangkan tubuhnya, menatap cahaya yang terpancar dari kedua mata suami tercintanya, dan menggenggam tangannya, kemudian mulai berkata dengan terbata,
“Wahai Ali, aku memang memendam rasa
cinta kepada seorang pemuda sebelum menikah denganmu. Aku hanya ingin
menggodamu, tapi kau malah membuatku menangis bahagia. Apakah kau tahu
sebenarnya pemuda itu sudah menikah”.
Ali menjadi bingung, Ali pun berkata
dengan selembut mungkin, walaupun ia kesal dengan ulah Fatimah kepadanya,
”Apa maksudmu wahai Fatimah? Kau
bilang padaku bahwa kau memendam rasa cinta kepada seorang pemuda, tapi juga
sangat mencintaiku, dan kau juga bilang ingin tertawa melihat sikapku, apakah
kau ingin mempermainkan aku Fatimah?, sudahlah tolong sebut siapa nama pemuda
itu ? Mengapa kau mengharapkannya walaupun dia sudah menikah?”.
Fatimah pun kembali memeluk Ali dengan erat. Lalu menjawab pertanyaan Ali,
“Wahai suamiku, kau benar seperti
yang kukatakan bahwa aku memang telah memendam rasa cintaku itu, aku memendamnya
bertahun-tahun, sudah sejak lama aku ingin mengungkapkannya, tapi aku terlalu
takut, aku tak ingin menodai anugerah cinta yang Allah berikan ini, aku pun
tahu bagaimana beratnya memendam rasa cinta apalagi dahulu aku sering bertemu
dengannya. Hatiku bergetar bila aku bertemu dengannya.
Kau juga benar wahai
Ali, ia memang sudah menikah. Tapi tahukah engkau wahai suamiku, pada malam
pertama pernikahannya ia malah dibuat menangis dan kesal oleh perempuan yang
baru dinikahinya”
Ali pun masih agak bingung, tapi
Fatimah segera melanjutkan kata-katanya dengan nada yang semakin menggoda Ali,
”Kau ingin tahu siapa pemuda itu?
Baiklah akan kuberi tahu. Sekarang ia berada disisiku, aku sedang memeluk
pemuda itu, kini pemuda itu menjadi kekasih halalku. Pemuda itu kamu wahai Ali
suamiku”
MasyaAllah, Betapa Indahnya Kisah
Cinta antara Ali Bin Abi Thalib Dan Fatimah Az-Zahra. Maha Suci Allah, Dialah
yang mengatur segalanya.
Ya Allah tidak ada kemudahan kecuali
apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engka berkehendak, Engkau akan
menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.
Allahumma
Allif baina Quluubina kama Allafta baina Ali wa Fatimah Az Zahra
Ya Allah,
tautkanlah kedua hati kami
sebagaimana
Engkau tautkan (jodohkan) antara Ali dan Fatimah Az Zahra
selesai ...
0 komentar