Kekuatan Hati (Bagian 4)
05.46
Bismillah ..
Bintang masih memberikan senyuman
di ujung sana. Seolah berkata selamat tinggal, sampa bertemu lagi nanti. Sambutan
teput tangan embun dan kawan-kawan seperti membawa energi. Ada duka disana. Meski
malam berlahan pergi. Karna ia akan kembali bersama segala keteduhan yang
diberikan. Yaa. Seperti biasanya.
Senyuman selalu membawa energi
positif bagi siapa saja yang mendapatkannya. Hingga ia bernilai ibadah. Mengapa
?
Karena melakoni hal sesimple
senyum tidak mudah. Dikatakan seseorang mampu menahan hawa nafsu dalam
pertentangan adalah ketika dia tetap dapat memberikan senyuman terbaiknya
kepada saudaranya yang terlibat dalam sebuah pertentangan.
Selain itu, hal sebail senyum
mampu menentramkan setiap hati yang tersayat. Karena ia berlahan menjadi obat. Bukan
untuk orang lain. Pun untuk diri kita sendiri. jika ada luka sayat disana,
memberikan senyum kepada orang lain bisa menjadi penawar bagi diri sendiri.
Karena membahagiakan orang lain
adalah salah satu cara untuk bahagia. Dan setiap luka yang ada akan membaik
seiring dengan kebahagiaan orang lain atas diri kita.
So ayoo, mulailah banyak menebar
kebaikan. memberikan kebahagian kepada siapa saja makhluk Allah yang ada di
muka bumi ini.
Lalu bagaimana kabar kekuatan
hati. Jika senyum bisa menjadi penawar bagi sayatan yang ada. Bagai mana dengan
kekuatannya ?
Kekuatan hati akan berlahan menipis
seiring dengan adanya hal-hal yang berlebihan. Senyum boleh saja berlebihan
#asal nggak senyum-senyum sendiri lhoo yaa. Bagaimana dengan tertawa ?
Barangsiapa meninggalkan tertawa
berlebihan
ia akan diberi kewibawaan
Tertawa, ternyata mencerminkan
kepribadian seseorang.
Tidak bisa dipungkiri bahwa
tertawa tak bisa dimanipulasi. Siapa yang tertawa oleh hal-hal yang memang
benar-benar lucu, berarti dirinya memiliki selera humor.
Akan tetapi, jika ia tertawa
melihat orang lain tertimpa musibah, misalnya jatuh atau terpeleset, berarti ia
adalah sosok yang tak memiliki kepedulian kepada orang lain. Ini hanya contoh
simple.
Dan kita sering menemukan
fenomena semacam ini dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sengaja atau tidak
sengaja, kita pun mungkin pernah melakukannya.
Dear.
Segala yang tidak
dianjurkan jangan melanggar. Karena sekecil apapun pelanggaran kita terhadap
syari’at, maka semakin hari akan semakin subur pelanggaran itu.
Yuk berbenah diri. Menjaga kewibawaan
bukan berarti jaim lhoo yaa. Demi kekokohan iman kita. Demi keteguhan dan
kekuatan hati kita.
Kesuksesan dunia mudah untuk
diraih namun kesuksesan hati perlu perjalanan dan jatuh bangun yang panjang.
4 komentar
Mba Mifta senyum dong. Hehe
BalasHapusBagus mbak. Diterima anjurannya. Satu lagi yang perlu dihindari: senyum sendiri tanpa sebab. :D he he he
BalasHapusSenyumlah dengan tulus dan jangan dibuat-buat... :)
BalasHapusBarang siapa yang meninggalkan tertawa berlebihan, ia akan diberi kewibawaan. Duh... itu kalimat jleb banget yah, mbak. Terima kasih sudah diingatkan. 😘
BalasHapus