Bismillah ...
Mencoba bermain angin sembari menikmati hiruk pikuk kesibukan
yang super. Semoga selalu dalam syukur. Berhembuh layaknya semilir angin
pantai. Terkadang terpaannya panas, namun tetap setia menyapu ombak hingga
berbuih. Mungkin saja syukur kita tak sederasa itu. Selalu ada, itu saja
harapannya. Agar tak menjadi sombong, supaya tak meninggi.
Mensyukuri hal-hal tentang kebahagian sangatlah mudah.
Cita-cita yang tercapai. Harapan yang sampai. Dan segala yang sesuai. Atas segala
yang telah kita impikan.
Berlahan mengulas waktu. Menjelajahi kesibukan ini. ada
proses pendewasaan yang selalu Allah suguhkan. Seperti tangga seharusnya kita
menyadari. Karena setiap anak yang kita pijak, harusnya kita mampu untuk terus
naik.
Tentang tugas akhir, skripsweet #eh, tesis, penelitian. Untuk
apa sebenarnya itu semua ? apakah semata-mata kita perjuangkan demi sebuah
gelar ? Seharusnya tidak demikian bukan ?
Segala ilmu yang kita perjuangkan, tidak akan ada akhirnya.
Karena yang menjadi indeks prestasi bukan semata-mata nominal saja. Namun ada
tanggung jawab yang seharusnya tidak kita lupakan. Kepada siapa ? Allah
tentunya.
Tidak semua bisa mendapatkan kesempatan untuk mengemban
amanah ilmu dariNya. Ujian ujian akademik sudah semestinya tetap didasari
dengan keimanan. agar ilmu yang kita dapatkan senantiasa mengalir bersama
ridhoNya.
Pembelajaran yang sangat berharga yang bisa kita ambil dari
hirukpikuk tugas akhir adalah proses. Segala bentuk hidup kita akan menemukan
kesulitan. Pasti. Namun bagaimana kita menghadapinya. Seperti apa kita
menyikapinya.
Semoga langkah yang kita tempuh sesuai dengan apa yang
semestinya. Berjalan diatas rel yang disediakan. Menyikapi segala masalah
dengan kepala dingin.
Stressor yang kita hadapi mungkin berkali lipat. Namun jika
kita menjalaninya besama denganNya, semua akan berjalan sesuai harapan. Insya
Allah.
Keep fighting teman, semoga ilmu yang kita usahakan bisa
bermanfaat untuk sesama.
Naaah, mari kita berhitung waktu.
Syukur yang harus terucap pertama kali tentang waktu yang
Allah berikan kepada kita. hingga kita bisa kesana kemari, dan sering kali
terucap “kok udah sore yaa”.
Jika ilmu duniawi yang kita kejar bisa menghabiskan banyak
waktu. Coba sebentar tengok hati nurani kita. hauskah dengan ilmu agama ? kapan
terakhir kita mendengarkan kajian-kajian agama ?
Yuk sembari bersibuk-sibukria semoga hati kita tetap terjaga.
Jangan bosan memupuk cinta dalam hati sanubari.